Langsung ke konten utama

Mengapa Harus Berkebun di Era Ini? (Part 1)

Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang wajibdipenuhi. Bagaimanapun keadaaannya, bagiamanapun caranya, urusan perut ini harus selalu dicukupi. Jika tidak, bisa dipastikan efek negatifnya lebihbanyak. 

Mencukupi kebutuhan pangan tentu saja bukan hanya tugas petani. Karena petani bisa jadi semakin sedikit, sawah semakin sempit, tegalan semakin kurang, tapi kebutuhan pangan akan semakin menerjang. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di muka bumi.


Kita selalu yakin bahwa setiap bayi yang dilahirkan membawa rezekinya sendiri. Artinya, kebutuhan pangan pastiakan selalu tercukupi bagaimanapun caranya. Jika komponen terciptanya bahan pangan ini (petani, lahan, benih) semakin berkurang di sekitar kita, maka cara satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan pangan kita adalah dengan mengambil dari daerah lain. Jika daerah-daerah lain di Indonesia mengalami hal yang sama perihal kekurangan komponen pertanian ini, maka daerah di luar Indonesia yang menjadi tumpuan. 

Dengan kata lain, impor bahan pangan menjadi primadona. Terdengar lazim dengan kondisi kita saat ini. Berapa banyak bahan pangan kita yang impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dulunya dikenal sebagai negara agraris, tanahnya subur, lumbung padi dan sebutan kebanggaan lainnya.

Impor bahan pangan tentu bukan satu-satunya kesalahan. Daya saing petani lokal yang rendah, harga pupuk yang semakin tinggi, harga jual petani yang rendah, permainan harga, menjadi banyak faktor mengapa impor menjadi solusi dini. Pertanyaannya, apakah solusi dini ini harus menjadi solusi jangka panjang?

Kita tentu memiliki kesamaan persepsi bahwa negara impor bukan julukan yang membanggakan. Karena melambangkan ketergantungan. Lebih membanggakan jika kita menjadi negara yang mandiri. Mandiri untuk menyediakan kebutuhannya sendiri. Lebih-lebih bisa membalik keadaan menjadi negara pengekspor. Bukankah Indonesia dikenal dengan sumberdaya alamnya yang melimpah?

Melanjutkan tulisan itu terlalu jauh dari jangkauan. Rasanya akan lebih baik jika keadaan ini bisa menjadi motivasi bagi diri kita untuk memulai berkebun. Mulai berkebun di tanah sendiri, di sekitarkita. Mulai untuk mencukupi kebutuhan pangan sendiri, untuk keluarga dan tetangga terdekat.

Terlebih, berkebun itu aktivitas yang menyenangkan lho. Tidak hanya menghasilkan namun bisa menjadi sarana refreshing, edukasi, dan pasti kesehatan yang lebih baik. Karena bahan pangan terjamin asal usulnya, kualitasnya, cara mengolahnya hingga cara memasaknya.

Nah, mengapaharusberkebun di era ini?

Karena kita harus menjadi generasi yang mandiri dimulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan sekitar kita.

Semoga kumpulan tulisan di blog ini bisa membantu kita untuk lebih giat lagi berkebun hingga dampak perkebunan kita bisa dirasakan oleh jangkauan yang lebih luas dan luas lagi.

Mari berkebun!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pertanian Terintegrasi (Terpadu)

source Pertanian terintegrasi merupakan pertanian yang terstruktur dan saling melengkapi. Pertanian terintegrasi dikenal juga sebagai pertanian terpadu. Pertanian yang memadukan beberapa unsur dan menekankan pada keberlanjutan. Kata pertanian dalam hal ini tidak hanya pertanian dalam bentuk sawah dan tanaman, melainkan lebih luas mencakup budidaya tanaman pangan maupun budidaya hewan pangan. Ruang lingkupnya bisa meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan bahkan kehutanan.  Pertanian terintegrasi mengkompilasikan budidaya tanaman, budidaya hewan dan penggunaan nutrisi alami. Pertanian teritegrasi atau terpadu lebih dekat sebagai pertanian organik atau kebun organik, atau budidaya organik. Hal ini dikarenakan tujuan pertanian organik tidak hanya mengejar hasil panen yang berlimpah, namun juga lebih sehat (karena alami) dan lebih hemat (karena bahan tersedia di alam). Dan yang lebih dahsyat lagi tidak merusak struktur tanah dan pencemaran akibat penggunaan bahan kimi

Perhatikan 8 Hal Ini Saat Mulai Berkebun

Anda yang sudah mulai tergerak dan ingin berkebun, maka jangan tunda lagi. Segeralah melangkah dan lakukan sekarang juga. Berkebun adalah hal yang positif dan sangat bermanfaat. Dengan memulainya, Anda akan segera merasakan hal-hal baik.  Saat Anda akan mulai berkebun, setidaknya ada 8 hal yang harus Anda ingat dan perhatikan.  1. Nikmati proses dan panen buah kesabaran Anda  Berkebun bukan sehari dua hari saja dan Anda akan mendapatkan hasilnya. Berkebun adalah proses panjang yang menyenngkan. Maka nikmatilah setiap proses dalam berkebun. Pilihlah biji dan bibit yang baik, tanamlah dengan penuh semangat, rawatlah dengan tekun dan petiklah buah kesabaran Anda dengan penuh suka cita. Buang perasaan tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Nikmati dan nikmati.  2. Berserah diri setelah berusaha  Sebagai umat yang beragama kita tentu yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah takdirNya yang terbaik. Termasuk dalam hal berkebun. Yang menumbuhkan

Mengapa Kita Harus Berkebun? (Part 2)

Mengapa kita harus berkebun? Telah diulas di part 1 yang lalu, bahwa kita mesti berkebun agar mandiri. Mandiri memenuhi kebutuhan di rumah sendiri, tidak bergantung pada makanan impor sehingga baik petani, dan masyarakat lebih sejahtera. Dalam part 2 kali ini, ada perspektif yang harusjuga dipahami tentang latar belakang mengapa kita harus berkebun. seppost.wordpress.com Berkebun atau bertani tentu bertujuan untuk menghasilkan produk makanan baik dari tanaman maupun hewan. Makanan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Karena apa yang kita makan, dari mana asalnya membentuk daging, energi untuk melakukan semua aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, asal makanan, cara pengolahan, bentuk makanan harus kita ketahui dengan baik. Agar apa yang kita makan menjadi berkah, sehingga aktivitas kita pun semoga diliputi dalam keberkahan. Tentu saja produk-produk halal sudah banyak sekali bertebaran dimanapun. Dan kita yakin akan kehalalannya karena sudah dilengkapi oleh label ha