Langsung ke konten utama

Mengapa Kita Harus Berkebun? (Part 2)

Mengapa kita harus berkebun? Telah diulas di part 1 yang lalu, bahwa kita mesti berkebun agar mandiri. Mandiri memenuhi kebutuhan di rumah sendiri, tidak bergantung pada makanan impor sehingga baik petani, dan masyarakat lebih sejahtera. Dalam part 2 kali ini, ada perspektif yang harusjuga dipahami tentang latar belakang mengapa kita harus berkebun.

Mengapa Kita Harus Berkebun? (Part 2)
seppost.wordpress.com
Berkebun atau bertani tentu bertujuan untuk menghasilkan produk makanan baik dari tanaman maupun hewan. Makanan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Karena apa yang kita makan, dari mana asalnya membentuk daging, energi untuk melakukan semua aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, asal makanan, cara pengolahan, bentuk makanan harus kita ketahui dengan baik. Agar apa yang kita makan menjadi berkah, sehingga aktivitas kita pun semoga diliputi dalam keberkahan.

Tentu saja produk-produk halal sudah banyak sekali bertebaran dimanapun. Dan kita yakin akan kehalalannya karena sudah dilengkapi oleh label halal terakreditasi. Namun, bagaimana dengan makanan yang belum atau tidak ada labelnya. Sudahkah kita yakin cara pengolahannya dan cara mendapatkannya?

Kita tidak boleh selalu berburuk sangka dengan keadaan ini. Disisi lain, tentu kita juga harus waspada akan oknum-oknum yang dengan sengaja mendapatkan atau mengolah dengan cara yang tidakbaik. Siapa yang bertanggung jawab hingga kita lahap makanan tersebut? Tentu kita sendiri yang harus bertanggung jawab. Solusi pertama dari masalah ini adalah ketelitian dan kehati-hatian. Teliti dan hati-hati dengan penjual, maupun barang yang dijual.Memilih barang yang tentu halal dan penjual yang amanah.

Solusi lain untuk mendapatkan barang yang terjamin cara pengolahan maupun asalnya adalah dengan berkebun (bertani). Berkebun (bertani) untuk diri kita sendiri. Sehingga kita tahu apa yang kita tanam bebas dari unsur riba, baik dalam mendapatkan benihnya, cara penanamannya dan jika hewan maka cara menyembelihnya pun harus dengan cara yang halal pula. Akan ada banyak keuntungan sekaligus jika kita berkebun sendiri. Diantaranya, pasti kita bisa menjamin kehalalan makanan, mandiri akan kebutuhan atau tidak bergantung pada produk impor, dan tidak terpengaruh pada naik turunnya harga.

Jika dirasa terlalu berat bertani atau berkebun sendiri, kita bisa juga membiayai petani dengan cara bebas riba. Kita bisa memilih tanaman yang ingin diperoleh. Cara ini pastinya akan lebih mensejahterakan petani karena sudah tidak was-was tentang harga panen dan distribusinya. Bisa kita bayangkan apabila hadir kelompok-kelompok yang mau melakukan solusi-solusi seperti ini. Bebas riba bunga bank, petani lebih sejahtera, konsumen lebih tenang, harga lebih bisa dijangkau dan pastinya lebih sehat. Kalau kita belum mampu juga maka tidak boleh tidak, kembali pada solusi pertama.

Mari dimulai dari diri sendiri menjadi bagian dari solusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pertanian Terintegrasi (Terpadu)

source Pertanian terintegrasi merupakan pertanian yang terstruktur dan saling melengkapi. Pertanian terintegrasi dikenal juga sebagai pertanian terpadu. Pertanian yang memadukan beberapa unsur dan menekankan pada keberlanjutan. Kata pertanian dalam hal ini tidak hanya pertanian dalam bentuk sawah dan tanaman, melainkan lebih luas mencakup budidaya tanaman pangan maupun budidaya hewan pangan. Ruang lingkupnya bisa meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan bahkan kehutanan.  Pertanian terintegrasi mengkompilasikan budidaya tanaman, budidaya hewan dan penggunaan nutrisi alami. Pertanian teritegrasi atau terpadu lebih dekat sebagai pertanian organik atau kebun organik, atau budidaya organik. Hal ini dikarenakan tujuan pertanian organik tidak hanya mengejar hasil panen yang berlimpah, namun juga lebih sehat (karena alami) dan lebih hemat (karena bahan tersedia di alam). Dan yang lebih dahsyat lagi tidak merusak struktur tanah dan pencemaran akibat penggunaan bahan kimi

Perhatikan 8 Hal Ini Saat Mulai Berkebun

Anda yang sudah mulai tergerak dan ingin berkebun, maka jangan tunda lagi. Segeralah melangkah dan lakukan sekarang juga. Berkebun adalah hal yang positif dan sangat bermanfaat. Dengan memulainya, Anda akan segera merasakan hal-hal baik.  Saat Anda akan mulai berkebun, setidaknya ada 8 hal yang harus Anda ingat dan perhatikan.  1. Nikmati proses dan panen buah kesabaran Anda  Berkebun bukan sehari dua hari saja dan Anda akan mendapatkan hasilnya. Berkebun adalah proses panjang yang menyenngkan. Maka nikmatilah setiap proses dalam berkebun. Pilihlah biji dan bibit yang baik, tanamlah dengan penuh semangat, rawatlah dengan tekun dan petiklah buah kesabaran Anda dengan penuh suka cita. Buang perasaan tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Nikmati dan nikmati.  2. Berserah diri setelah berusaha  Sebagai umat yang beragama kita tentu yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah takdirNya yang terbaik. Termasuk dalam hal berkebun. Yang menumbuhkan

Mengapa Harus Berkebun di Era Ini? (Part 1)

Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang wajibdipenuhi. Bagaimanapun keadaaannya, bagiamanapun caranya, urusan perut ini harus selalu dicukupi. Jika tidak, bisa dipastikan efek negatifnya lebihbanyak.  Mencukupi kebutuhan pangan tentu saja bukan hanya tugas petani. Karena petani bisa jadi semakin sedikit, sawah semakin sempit, tegalan semakin kurang, tapi kebutuhan pangan akan semakin menerjang. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di muka bumi. Kita selalu yakin bahwa setiap bayi yang dilahirkan membawa rezekinya sendiri. Artinya, kebutuhan pangan pastiakan selalu tercukupi bagaimanapun caranya. Jika komponen terciptanya bahan pangan ini (petani, lahan, benih) semakin berkurang di sekitar kita, maka cara satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan pangan kita adalah dengan mengambil dari daerah lain. Jika daerah-daerah lain di Indonesia mengalami hal yang sama perihal kekurangan komponen pertanian ini, maka daerah di luar Indonesia yang menjadi tumpuan